Dash!
Teman-temanku diseluruh Indonesia.. baru aja kita merayakan hari ulang tahun negara kita tercinta ini, tapi nggak lama setelah itu negeri tetangga yang emang udah langganan jadi bulan-bulanan ngelakuin hal yang sama lagi. Yeaarrrgghh! Tari Pendet yang sudah kita ketahui bahkan Dunia ketahui berasal dari Provinsi Bali, Indonesia, diklaim sebagai budaya negeri itu! aduh aduuh..
Ketika itu semua orang langsung mengutarakan isi hatinya, sebuah kalimat langsung membooming waktu itu
"Stop mengambil budaya kami, budaya Indonesia"
yaa kira-kira seperti itulah.
Tetapi ada juga beberapa orang yang melihat dari sudut pandang lain, kira-kira mereka berkata
"Ketika sudah diambil, malah baru teriak-teriak jangan ambil budaya kami. Kemana kalian kemarin-kemarin?"
Wualah.. malah jadi begini. Tapi sebelum gue mengomentari orang lain untuk berbuat apa, gue akan mengomentari diri gue terlebih dahulu apa yang telah gue perbuat untuk budaya Indonesia.
Bukan untuk pamer, tetapi gue ngaku kalau gue sudah menari tarian daerah sejak umur gue masih kira-kira 11 tahun. Hemm.. untuk apa pamer beginian coba, kayaknya masih banyak orang yang bisa lebih pamer daripada gue. Ketika itu gue fokus untuk menarikan tarian daerah Bali, dan tentu.. gue tau banyak tentang tarian Bali walaupun gue bukan orang Bali. Dan tarian pertama yang gue tarikan yaitu Tari Pendet. Tari Pendet biasanya digunakan untuk tarian upacara. Tari ini bisa disebut sebagai tari putri, karena gerakannya yang sangat 'putri' tetapi tegas dan kuat.
Ketika gue mengikuti seleksi untuk program exchange student, gue menarikan Tari Pendet sebagai tes kesenian pada waktu itu. Dan lucunya, gue lolos seleksi dan exchange ke negara yang telah mengambil budaya kita tersebut. Hemm..
Karena hanya seleksi dan bukan pertunjukan, gue menari dengan pakaian yang biasa gue pakai pada saat latihan, jadi belum pakai aksesoris yang sebenarnya.
Gue masih ada perlengkapan tari gue yang lain, seperti ini
Cover depan kaset. "Aneka Tari Bali"
Cover belakang kaset.
Side A
Tari Pendet
Tari Panji Semirang
Tari Tenun
Side B
Tari Surawisesa
Tari Legong Keraton
Beberapa peralatan tari yang masih ada.
Ketika sekarang ini gue kurang fokus dalam dunia tarian. Gue sedang berusaha meraih masa depan gue dan cita-cita gue. Tetapi ketika gue diminta untuk menari, akan gue lakukan dengan senang hati demi budaya kita.
See? gue bukan orang yang hanya bisa mengomentari orang inilah itulah. Tapi gue sudah melihat kedalam diri gue sendiri kalau gue sudah berbuat sesuatu untuk budaya Indonesia. Gue mempelajarinya dan memeliharanya.
Ayooo semuanyaa! Mari kita kenali dan cintai budaya negara Indonesia. Kalau bukan kita, siapa lagi?
Ketika itu semua orang langsung mengutarakan isi hatinya, sebuah kalimat langsung membooming waktu itu
"Stop mengambil budaya kami, budaya Indonesia"
yaa kira-kira seperti itulah.
Tetapi ada juga beberapa orang yang melihat dari sudut pandang lain, kira-kira mereka berkata
"Ketika sudah diambil, malah baru teriak-teriak jangan ambil budaya kami. Kemana kalian kemarin-kemarin?"
Wualah.. malah jadi begini. Tapi sebelum gue mengomentari orang lain untuk berbuat apa, gue akan mengomentari diri gue terlebih dahulu apa yang telah gue perbuat untuk budaya Indonesia.
Bukan untuk pamer, tetapi gue ngaku kalau gue sudah menari tarian daerah sejak umur gue masih kira-kira 11 tahun. Hemm.. untuk apa pamer beginian coba, kayaknya masih banyak orang yang bisa lebih pamer daripada gue. Ketika itu gue fokus untuk menarikan tarian daerah Bali, dan tentu.. gue tau banyak tentang tarian Bali walaupun gue bukan orang Bali. Dan tarian pertama yang gue tarikan yaitu Tari Pendet. Tari Pendet biasanya digunakan untuk tarian upacara. Tari ini bisa disebut sebagai tari putri, karena gerakannya yang sangat 'putri' tetapi tegas dan kuat.
Ketika gue mengikuti seleksi untuk program exchange student, gue menarikan Tari Pendet sebagai tes kesenian pada waktu itu. Dan lucunya, gue lolos seleksi dan exchange ke negara yang telah mengambil budaya kita tersebut. Hemm..
Karena hanya seleksi dan bukan pertunjukan, gue menari dengan pakaian yang biasa gue pakai pada saat latihan, jadi belum pakai aksesoris yang sebenarnya.
Gue masih ada perlengkapan tari gue yang lain, seperti ini
Cover depan kaset. "Aneka Tari Bali"
Cover belakang kaset.
Side A
Tari Pendet
Tari Panji Semirang
Tari Tenun
Side B
Tari Surawisesa
Tari Legong Keraton
Beberapa peralatan tari yang masih ada.
Ketika sekarang ini gue kurang fokus dalam dunia tarian. Gue sedang berusaha meraih masa depan gue dan cita-cita gue. Tetapi ketika gue diminta untuk menari, akan gue lakukan dengan senang hati demi budaya kita.
See? gue bukan orang yang hanya bisa mengomentari orang inilah itulah. Tapi gue sudah melihat kedalam diri gue sendiri kalau gue sudah berbuat sesuatu untuk budaya Indonesia. Gue mempelajarinya dan memeliharanya.
Ayooo semuanyaa! Mari kita kenali dan cintai budaya negara Indonesia. Kalau bukan kita, siapa lagi?
wa....w dhir, pastiny km dah jago bgt ya tari pendetnya..
ReplyDeletebtw,,,q sebel bgt deh ma indonesia, knp ya baru sekarang mau di hak patenin tuh smw kbudayaan...kemren2 kemana..karna merasa dah merdeka jadi g waspada..padahal kita sebenarnya masih dijajah, slah satunya lewat budaya..
n pastinya kita sbg bangsa indo mesti bantu pemerinh juga, ia gak??
thanx ya 4 ure visit
sama-sama. haha masih banyak kok yang lebih jago daripada aku hehe. yap, bener dong.. kalau bukan kita siapa lagi :)
ReplyDeletekaaa adek ku juga pernah les nari bali dan cover kaset nya sama persis sm punya km aku ada kasetnya juga loh ka,terus pas kelas 7 kalau ga salah disuruh bu melly buat nari daerah dan aku nari pendet juga hehehe dan yang ngajarin.... ADEKKU hahahaha,oiya ka km udh buka situsnya iyc blm ka ? yg tentang konfrensi pemuda gitu tahun 2010 ntar kamu daftar dooong ka,join di miling list nya juga ya ka kalau bisa :) oiya minal aidzin ya ka mohon maaf lahir batin hhe
ReplyDelete@saras iya mohon maaf lahir dan batin juga ya. iya thx ya buat infonya :)
ReplyDelete